Berita Riau - Menjelang pelaksanaan Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXII tingkat Provinsi Riau di  Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) direncanakan Juni 2013, Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Telekomuniasi dan Informasi (Dishubkominfo) Rohul, ingatkan kapasitas muatan truck sesai dengan tonase jalan.

Keterangan ini disampaikan Kadishubkominfo Rohul Drs. H M. Rivai, di Pasir Pangaraian, Minggu (10/2), pihak sudah melakukan kordinasi konstruktif dengan   Dishub Provinsi Riau, khusus dalam menyongsong pelaksanaan MTQ ke 32 Riau, sebab jalan di wilayah Rohul status masih golongan III jadi muatan tonase truck hanya seberat 21 Ton, sedangkan untuk Jalan Lintas Provinsi (Jalinprov) kelas II tonasenya seberat 40 ton.

 "Rabu (6/2/2013),  kita sudah koordinasi dengan pihak Dishub Riau, khususnya penanganan lalu lisntas, apalagi sebentar lagi mau melaksanakan MTQ, tapi pengawasan tidak hanya dalam konteks MTQ saja, tapi akan tetap kita pantau mengenai tonase truck agar jalan tidak cepat rusak," sebut Rivai.

Dijelaskan Kadishubkominfo ini, pihak tetap komitmen mempertahankan, kemudian mempedomani acuan dari Dishub Riau,  kalau untuk kegiatan MTQ ke 32 tahun 2013 ini, pihak dilibatkan dalam konteks persiapan parker, kemudian mengelola lalu lintas agar tetap lancer tidak ada hambatan, terkait itu sudah ada kerja sama dengan pihak Markas Polisi Resort (Mapolres) Rohul.

"Kita sudah ada kesepakatan kerja sama dengan pihak Mapolres Rohul untuk pengaturan lalu lintas, khususnya perhelatan akbar kegiatan provinsi yaitu MTQ," ujar Rivai.

Sedangkan Kadis BMP Rohul Hery Islamiy, ST, MT melalui Kabid Bina Marga Anton ST, MM, memarparkan secara maksimal melakukan pemeliharaan dan perbaikan kerusakan jalan di Ibukota kabupaten, kecamatan dan desa di Rohul, selain menggesa pembenahan akses jalan masuk ke menuju Ibukota Kabupaten Rohul Pasir Pangaraian. Kegiatan itu sebagai bentuk dukungan, kesiapan Rohul sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ XXXII tingkat Provinsi Riau.

"Agar jalan ibukota Kabupaten Rohul tetap terawatt menjelang MTQ XXXII, truck bermuatan berat seperti truk pengangkut Crude Pamp Oli (CPO), kayu chip milik perusahaan di Rohul agar menyesuaikan kelas jalan, truck bermuatan berat itu, dilarang melintasi ruas jalan didalam kota Pasir Pangaraian, karena muatan truk CPO dan chip tidak sesuai dengan tonase jalan tersebut," ungkap Anton.


Disarankan Anton lagi, truck pengakut CPO dan kayu chip, seharusnya melintasi jalan lingkar Km 4, bukan masuk melintasi jalan di Ibukota Pasir Pangaraian, selama ini, kerusakan jalan di ibukota kabupaten, kecamatan, akibat dilintasi truck bermuatan berat melebihi tonase jalan, maka perusahaan dapat melaksanakan ketentuan sesuai aturan.

"Kita sudah koordinasi dengan Dishubkominfor Rohul, terkait masih adanya truk bermuatan berat, melintasi jalan dalam ibukota kabupaten, sebab, sesuai dengan aturan dan ketetapan pemerintah daerah, truck tersebut melintasi jalan lingkar Km 4, kalau dibiarkan truck bermuatan berat itu masuk dalam kota, jelas ruas jalan ini akan hancur, karena tidak sesuai dengan tonase jalannya," terangnya.

Disinggung, alasan sejumlah supir truk pengangkut CPO dan Chip tidak mau melintasi jalan lingkar KM 4 Pasirpengaraian, karena ada kerusakan sejumlah ruas titik jalan, Anton berharap, pihaknya tetap berupaya memperbaiki kerusakan jalan Lingkar KM 4, mesti itu menjadi tanggung jawab Provinsi,  upayanya memang  tidak maksimal, apalagi musim hujan saat ini, perusahan untuk dapat mengurangi muatan dari truk CPO dan chip saat melintasi ruas jalan lingkar Km 4, pihaknya yakin, kalau muatan truk itu dikurangi dari muatan biasa, truk bisa melintasi Jalinprov saat ini perusahaan terlihat berat muatan angkutan produksinya.

"Pemerintah daerah untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan jalan ibukota kabupaten, kecamatan dan desa, bukan berarti BPM Rohul menghambat investor, melakukan investasi di Rohul, tapi bagaimana perusahaan turut mendukung
kebijakan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di daerah, tidak hanya di ruas jalan ibukota kabupaten, lanjutnya, diruas jalan desa, pada musim hujan saat ini, masyarakat memiliki truk pengangkut sawit dan karet dapat mengurangi muatan angkutannya," Kabid Bina Marga ini.

Ditambahkan Anton, sehingga kerusakan jalan poros dan lingkungan desa tidak terjadi, BMP Rohul Januari 2013 lalu, telah menempatkan dan mendistibusikan satu set alat berat di 16 kecamatan untuk melakukan perbaikan dan perawatan jalan desa. "Kita konsiten dan menjadikan skala prioritas untuk melakukan peratawan dan perbaikan jalan desa yang merupakan urat nadi prekonomian masyarakat," tutupnya. (situsriau)