Riau Belum Siap Ajukan PSBB karena Anggaran Terbatas
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengatakan belum ingin mengajukan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Alasannya masih terkait dengan anggaran yang terbatas.

"Tadi kita melakukan rapat koordinasi video conference dengan 12 Pemkab dan Pemkot di Riau yang dipimpin Gubernur Riau (Syamsuar). Dari sini dapat kesimpulan sejumlah daerah belum siap melaksanakan PSBB," kata Kepala Kominfo Riau Chairul Riski kepada detikcom, Rabu (8/4/20).

Rapat ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana persiapan kabupaten dan kota melaksanakan PSBB. Dari pertemuan ini, seluruhnya diketahui terkendala anggaran.

"Persoalan paling mendasar keterbatasan anggaran APBD. Sehingga Pemprov Riau belum bisa melaksanakan PSBB," kata Riski.

Riski mencontohkan keluhan yang disampaikan Pemkot Pekanbaru. Disebutkan saat ini Pemkot telah menganggarkan dana penanggulangan COVID-19 hanya sebesar Rp 110 miliar. Dana sebesar itu jika dilaksanakan PSBB hanya bisa untuk 20 hari.

"Sejumlah kabupaten lainnya juga mengalami kendala yang sama. Mereka masih akan menghitung ulang soal ketersediaan dana untuk PSBB. Jadi sementara belum bisa dilaksanakan PSBB di Riau," kata Riski.

Selain itu, sampai saat ini Riau masih dijadikan pintu pemulangan TKI dari Malaysia. Para TKI dipulangkan ke seluruh provinsi yang ada di Sumatera.

"Ini juga kendala tersendiri, karena Riau masih dijadikan pintu masuk pemulangan TKI yang belum tahu pasti sampai kapan berlangsung. Sampai hari ini sudah ribuan TKI dipulangkan lewat Riau," tutup Riski.(sr5, dc)

Sumber : http://situsriau.com/read-1-41774-2020-04-09-riau-belum-siap-ajukan-psbb-karena-anggaran-terbatas.html


PDP Covid-19 Meninggal di Bengkalis, Hasil Rapid Test Positif

BENGKALIS, situsriau.com - Salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) asal Desa Sungai Alam Kecamatan Bengkalis yang meninggal dunia Rabu siang (8/4/20), inisial N (69) positif Covid-19 berdasarkan rapid test. Namun pasti tidaknya yang bersangkutan positif Covid-19 tetap menunggu hasil swab.

Hal itu disampaikan Kadis Kesehatan Bengkalis dr Ersan Saputra saat jumpa pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu malam (8/4/20).

"Hasil swabnya sudah diambil oleh Laboratorium RSUD Bengkalis dan kita tunggu hasilnya kalau sudah keluar, " ujar Ersan.

Dikatakan, pasien N tersebut awalnya datang ke RSUD Selasa malam (7/4/20) sekitar pukul 21.00 WIB dengan keluhan sesak nafas dan batuk. Oleh tim Covid selanjutnya dilakukan rontgen dengan diagnosa pneumonia dan TBC. "Pasien langsung kita isolasi di ruang isolasi TBC, " kata Ersan.

Masih menurut Ersan, pada pagi harinya pasien dilakukan swab dan juga rapid test. Dari hasil rapid test pasien positif. Kemudian pada pukul 12 siang pasien sesak nafas hebat dan dibantu dengan alat bantu pernafasan. 

"Kesadaran pasien terus menurun dan pada pukul 12.45 WIB dinyatakan meninggal," kata Ersan.

Sesuai protokol penanganan Covid-19, sambung Ersan, proses penyelenggaraan jenazah hingga pemakaman berdasarkan standar penanganan Covid.  "Petugas seluruhnya menggunakan  APD lengkap," katanya.(sr5, hr)

Sumber : http://situsriau.com/read-8-41775-2020-04-09-pdp-covid19-meninggal-di-bengkalis-hasil-rapid-test-positif.html